Sabtu, 12 Mei 2012

PERBEDAAN KATA GANTI ORANG BAHASA EREKE DENGAN KATA GANTI ORANG BAHASA WAWONII


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Dan Masalah
1.1.1        Latar Belakang
bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai alat komunikasi. Hal ini tampak dari berbagai aktivitas yang dilakukan manusia. Bahasa senantiasa dijadikan kerangka untuk mencapai tujuan. Dengan bahasa kita dapat mengomunikasikan berbagai aspek kehidupan dalam arti yang luas.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku yang mendiami pulau-pulau nusantara dari sabang sampai merauke. Suku-suku bangsa ini mempunyai bahasa yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Bahasa itu digunakan diantaranya sebagai alat komunikasi anggota masyarakat. Dengan demikian betapa pentingnya bahasa dalam kehidupan masyarakat. Hal ini tampak dalam kehidupan masyarakat suku-suku bangsa itu dan dalam berbagai aktivitas kehidupan mereka dalam kaitan bahasa juga refleksi tata kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pengetahuan tentang bahasa sangat bermanfaat bagi orang yang mempelajari seluk-beluk pemilik bahasa dalam hal ini bahasa daerah.
Bahasa daerah merupakan salah satu unsure kebudayaan daerah yang perlu dikembangkan dan dipertahankan kelestariannya, serta diperkenalkan kebudayaannya pada dunia luar. Adanya pendokumentasian atau penelitian tentang bahasa daerah sebagai suatu upaya untuk menjaga kelestarian bahasa daerah dan budaya bangsa.  Pada penjelasan UUD 1945 pasal 36, dinyatakan bahwa bahasa-bahasa daerah yang masih dipakai sebagai alat penghubung yang hidup dan dibina oleh Negara karena bahasa-bahasa itu sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup.
Agar manusia tidak mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan bahasa, maka ditetapkan konvensi-konvensi atau peraturan dalam berbahasa yang harus ditaati oleh pemakai bahasa. Konvensi-konvensi itu kemudian diatur dan diklasifikasikan sesuai dengan kelaziman yang berlaku dalam masyarakat bahasa yang bersangkutan. Dengan demikian, anggota-anggota dan kelompok masyarakat dapat hidup bersama secara berdampingan dalam masyarakat, karena ada suatu perangkat hukum dan adat kebiasaan yang mengatur kegiatan dan tingkah laku mereka, termasuk tingkah laku berbahasa.
Ketika aktivitas berbicara berlangsung ada dua factor yang mempengaruhi, yaitu factor situasi dan factor social. Menurut Padeta , (1978:15) factor situasi turut mempengaruhi pembicara terutama dalam memilih kata-kata dan bagaimana cara menggunakannya. Sedangkan factor social juga turut mempengaruhi pembicara dalam menentukan bahasa yang digunakannya, dengan menentukan factor-faktor kemasyarakatan seperti umur, jenis kelamin, status, jabatan dan lain-lain. Bertalian dengan aktivitas berbicara ini, maka lahirlah ungkapan bahasa yang sopan, bahasa tidak sopan, bahasa halus, dan bahasa kasar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengangkat judul “Perbedaan Kata Ganti Orang Bahasa Ereke dengan Kata Ganti Orang Bahasa Wawonii” Dengan pertimbangan, 1) menurut pengetahuan penulis belum ada yang mengangkat judul yang sama, 2) pentingnya untuk mengetahui kata ganti orang khususnya yang berhubungan dengan factor social, 3) mengingat banyaknya masyarakat dewasa ini yang tidak lagi memiliki kesantunan dalam berkomunikasi, serta 4) bahasa-bahasa daerah adalah lambang identitas daerah maka sudah selayaknya untuk diselamatkan, dipelihara, dibina dan dikembangkan.
1.1.2        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah perbedaan kata ganti orang bahasa Ereke dengan kata ganti orang bahasa Wawonii ?”.
1.2  tujuan dan manfaat penelitian
1.2.1        Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kata ganti orang bahasa Ereke dengan kata ganti orang bahasa Wawonii.



1.2.2        Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai bahan infomasi dan dokumentasi data kebahasaan terutama mengenai kata ganti orang bahasa Ereke dengan bahasa Wawonii.
2.      Sebagai pedoman bagi peneliti lain yang kajiannya berkaitan dengan masalah ini.
3.      Sebagai kontribusi terhadap pentingnya menguasai bahasa daerah sebagai wujud kecintaan terhadap bahasa daerah.
1.3 Batasan Operasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar